Minggu, 20 Februari 2011

asuhan keperawatan pada lien dengan angina pectoris


Pengertian
Angina Pectoris yaitu:
1)      Nyeri yang ditimbulkan karena iskemik myocard dan sifat sementara atau reversible (Dasar-dasar keperawatan kardioforasik,1993)
2)      Suatu sindroma kronis dimana klien dapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat didada yang seringkali menjalar kelengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktivitas dan segera hilang bila aktivitas berhenti
Suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum
Keyword
1)      CKMB(creatinkinase label M dan B):
Enzim yang banyak terdapat pada jantung dan otak,otot jantung 60% MM 40% MB
Normal kurang dari 10 u/L. Peningkatan menunjukan ada kerusakan jaringan pada jantung.
2)      LDH( lactate dehidrogenase)
Enzim yang melepas H dari suatu zat dan menjadi katalisator proses konversi lactate-piruvat.
Peningkatan menunjukan kerusakan jaringan. Normalnya: 80-240 u/L.
Etiologi :
o   Ateriosklerosis
o   Spasme arteri koroner
o   Anemia berat
o   Arttritis
o   Aorta insufisiensi



Factor resiko
a)      Dapat diubah :
·        Diet(hiperlipidemia)
·        Rokok
·        Hipertensi
·        Stress
·        Obesitas
·        Kurang aktivitas
·        Diabetes militus
·        Pemakaian kontrasepsi oral
b)      Tidak dapat diubah
·        Usia
·        Jenis kelamin
·        Ras
·        Herediter
·        Kepribadian type A
http:blog.ilmu-keperawatan.com/mengenal-angina-pectoris.hhtm

TANDA DAN GEJALA
Kaji riwayat penyakit :
·        Nyeri dada substernal , anterior menyebar ke rahang leher , bahu dari ekstermitas atas sebelah kiri.
·        Kualitas :
o   Ditekan benda berat
o   Terjepit , terbakar
·        Durasi : biasanya kurang dari 15 menit rata-rata 1-3 menit
·        Factor pencetus :
o   Timbul saat bekerja,emosi hasrat seksual,suhu yang ekstrim.
o   Nyeri berkurang saat istirahat.
·        Wajah berkerut ,memegang dada ,memijat dengan tangan kiri ,tegangan otot ,gelisah
PATOFISIOLOGI
Angina pectoris merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri
miokard berkurang sehingga ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium
yang dapat menimbulkan iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat
dari perubahan metabolisme aerobik menjadi anaerob yang menghasilkan asam laktat yang
merangsang timbulnya nyeri.



















Flowchart: Alternate Process: Arherosklerosis spasme coroner






Flowchart: Alternate Process: Vaso contriksi arteri coroner






Flowchart: Alternate Process: Perfusi coroner menurun






Flowchart: Alternate Process: Suplay O2 myocard menurun






Flowchart: Alternate Process: Ischemic myocard









Flowchart: Alternate Process: Nyeri dada
 













KLASIFIKASI ANGINA PECTORIS
1.      Angina pectoris stabil (chronik stable angina pectoris)
a.       Pada angina stabil keluhan nyeri dada timbul hilang berulang kali dalam periode waktu lebih dari 2 bulan dan tidak berubah polanya dalan frekuensi serangan, lama dan beratnya rasa nyeri ataupun kondisi yang mencetuskan timbulnya serangan.
b.      Lamanya tiap serangan nyeri dada berkisar antara 3-5 menit dan jarang melebihi 10 menit.
c.       Latar belakang AP stabil adalah kebutuhan aliran darah koroner yang meningkat, misalnya
pada waktu kerja fisik atau saat olah raga dan suplay coroner tidak dapat memenuhi
kebutuhan aliran darah tersebut.
2.      Angina pectoris tidak stabil
a.       AP tidak stabil yang sering disebut sebagai angina pre infark disebabkan aterosklerosis arteri koronaria yang disertai trombosis akibat terkoyaknya bercak aterom yang memperberat stenosis dan menghambat aliran koroner secara mendadak, sehingga akhirnya dapat menyebabkan miokard.
b.      Dalam keadaan ini dapat dikatakan bahwa episode AP yang tidak stabil lebih disebabkan suplay aliran koroner yang cepat menurun.
3.      Angina pectoris prinzmental
a.       serangan nyeri dada pada AP prinzmental terjadi pada waktu istirahat dan berlangsung selama 1-15 menit kadang sampai 20 menit.
b.      Seringkali timbul pada harian yang hampir sama
c.       Serangan nyeri dada tersebut kadang kal dapat dicetuskan oleh merokok sigaret atau
karena emosi berat.
d.      AP prinzmental lebih disebabkan oleh spasme arteri koroneria yang menyertai ateroskerosis arteri tersebut.
Komplikasi
·        IMA
·        Aritmia kordik
·        Kematian

PENATALAKSANAAN
1.      Pencegahan
Aspirin dengan dosis yang rendah, misalnya Angettes 75 yang dapat mengurangi kecenderungan dari sel darah merah dan membantu pencegahan pembentukan maupun pengaturan trombosit.
2.      Terapi
a.       Glyseril trinitrat
GTN yang diletakkan di bawah lidah atau obat semprot dapat mengendurkan arteri pada jantung dan dapat mengurangi serangan Angina.
b.      Nitrat
Gerakan nitrat dapat digunakan untuk mengurangi frekuensi serangan angina. Dapat berupa tablet atau potongan obat, dan itu sangat efektif. Efek samping dari penggunaan nitrat ini adalah sakit kepala. Tetapi setelah pemakaian dalam beberapa minggu, sakit kepala ini akan jarang terjadi.

Nitrat ada 4 macam, yaitu:
1)      Nitrogliserin
Merupakan obat yang paling utama. Nitrat efektif pada angina dengan cara menurunkan konsumsi oksigen miokardium lewat penurunan tekanan darah dan tekanan intrakardiak. Nitrogliserin ini diserap dari mukosa pipi dan dapat meredakan angina dalam 2- 4 menit.
2)       Isosorbid dinitrat (sorbitrat)
Diberikan dengan jumlah dosis 10- 20 mg tiap 2- 4 jam. Merupakan suatu sediaan nitrat kerja lama yang dapat membantu mencegah angina, meski mempunyai efek yang berbeda- beda. Obat ini lebih jarang menimbulkan nyeri kepala dibandingkan dengan nitrogliserin
3)       Nitrat transdermal
Diserap melalui kulit dan dapat digunakan sebagai pasta yang dioleskan pada dinding dada.
4)       Perheksilin maleat
Dengan besar dosis 100 mg per oral tiap 12 jam, lalu ditingkatkan hingga 200mg tiap 12 jam. Sehingga dapat mengurangi denyut jantung saat beraktivitas. Merupakan obat yang sangat toksik, dan sering menimbulkan efek samping (pusing, tremor, ataksia dan gangguan usus). Pada pemakaian kronik dapat mengakibatkan efek samping berupa neurologik, metabolic dan hepatic.
c.       Penghambat Beta
Memberikan efek pada hormon sehingga nadi akan berdenyut secara pelan dan tekanan darah menjadi rendah. Hal itu akan dapat membuat jantung untuk mengurangi jumlah oksigen yang diperlukan dan memperbaiki supplai darah ke otot jantung. Selain itu, penghambat beta ini juga penting untuk melindungi jantung saat terkena serangan.
d.      Antagonis Kalsium
Fungsinya secara umum adalah untuk mengurangi tekanan pada otot arteri koronari.
Antagonis kalsium terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
1)      Verapamil (cordilox)
Dengan dosis 40- 120 mg per oral tiap 8 jam. Merupakan obat dari antagonis kalsium yang adapat melebarkan pembuluh darah koroner dengan cara menghambat efek kontriksi kalsium pada otot polos.Verapamil ini sangat bermanfaat pada penderita angina saat sedang istirahat, khususnya angina tak stabil.
2)       Nifedipin (adalat)
Dengan dosis 10- 20 mg per oral tiap 8 jam. Nifedipin ini dapat menyebabkan pembengkakan lutut. Obat ini tidak memiliki kerja antiaritmik. Bermanfaat pada angina Prinzmental dan angina yang disertai hipertensi. Efek samping dari pemakaian nifedipin ini adalah nyeri kepala, flushing (semu merah), pusing dan peningkatan angina yang bersifat paradoksal.
e.       Pengobatan Secara Umum
Yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengetahui gejala- gejala dan memperbaiki kondisi tanpa ada efek samping dari pengobatan itu sendiri. Pengobatan ini disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing penderita.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a.  Elektro Kardio Gram.
b.  Holter Monitor.
c.  Angiografi Curone.
d.  Stres Testing.
e.  Foto Rontgen Dada.
f.  Pemeriksaan Laboratorium.
Yang  sering  dilakukan  pemeriksaan  enzim; CPK,  SGOT  atau  LDH.  Enzim  tersebut
akan meninggi pada infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal.
Pemeriksaan  lipid  darah  seperti  kadar  kolesterol  LDH  dan  LDL.  Trigliserida  perlu
dilakukan  untuk  menemukan  faktor  resiko  seperti  hyperlipidemia  dan  pemeriksaan  gula
darah  perlu  dilakukan  untuk  menemukan  diabetes  mellitus  yang  juga  merupakan  faktor
resiko bagi pasien angina pectoris.

Kode Etik keperawatan
Otonomy pasien dianggap mampu mengambil keputusan tanpa ada cmpur tangan dari perawat Karena merupakan hak paten yang dimiliki pasien.
Beneficience kita memberitahukan pada pasien resiko apabila pasien mengabaikan penyuluhan yang diberikan tanpa melanggar hak otonomy pasien.
Justice kita tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien tanpa memperhatikan latar brlakang pasien (sering mengabaikan penyuluhan perawat dalam hal merkok)
Fungsi advokat
Memberitahukan kepada dokter jika pasien tidak mau menghentikan kebiasaan buruknya (merokok) setelah dilakukan penyluhan Dan pasien telah mengetahui resiko yang akan dialaminya jika pasien tidak menghentikan kebiasaan buruknya. Sehingga apaila ada gangguan kesehatan pasien dokter tidak bisa menyalahkan perawat karena telah melakukan PENKES sebelumnya.










ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN ANGINA PEKTORIS

Pengkajian

1. Biodata Pasien : Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan nomor register.

2. Biodata Penaggung Jawab : Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat.

3. Riwayat Kesahatan Pasien :
  • Riwayat Kesehatan Dahulu
  • Riwayat Kesehatan Sekarang
  • Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Kebiasaan Sehari-hari :
  • Makan dan Minum
  • Eliminasi : BAK dan BAB
  • Personal Hygiene
5. Pemeriksaan Fisik / Head To Toe

Diagnosa Keperawatan
  1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard.
  2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan berkurangnya curah jantung.
  3. Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.
  4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard

Intervensi :
  1. Letakkan klien pada istirahat total selama episode angina (24-30 jam pertama) dengan posisi semi fowler.
  2.  Observasi tanda vital tiap 5 menit setiap serangan angina.
  3. Ciptakanlingkunan yang tenang, batasi pengunjung bila perlu.
  4. Berikan makanan lembut dan biarkan klien istirahat 1 jam setelah makan.
  5. Tinggal dengan klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.
  6. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.
  7. Kolaborasi pengobatan.
Rasional
  1. Menurunkan kebutuhan oksigen miokard untuk meminimalkan risiko cedera jaringan/ nekrosis.
  2. TD dapat meningkat secara dini sehubungan dengan rangsang simpatis, kemudian turun bila curah jantung dipengaruhi.
  3. Stres mental atau emosi meningkatkan kerja miokard.
  4. Menurunkan kerja miokard sehubungan dengan kerja pencernaan, menurunkan risiko serangan angina
  5. Cemas mengeluarkan katekolamin yang meningkatkan kerja miokard dan dapat memanjangkan nyeri iskemi.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kurangnya curah jantung.

Intervensi :
  1. Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman.
  2. Berikan periode istirahat adekuat, bantu dalam pemenuhan aktifitas perawatan diri sesuai indikasi.
  3. Catat warna kulit dan kualitas nadi.
  4. Tingkatkan aktifitas klien secara teratur.
  5. Pantau EKG dengan sering.
Rasional: -
3. Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.

Intervensi :
  1. Jelaskan semua prosedur tindakan.
  2. Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut.
  3. Dorong keluarga dan teman untuk menganggap klien seperti sebelumnya.
  4. Beritahu klien program medis yang telah dibuat untuk menurunkan/membatasi serangan akan datang dan meningkatkan stabilitas jantung.
  5. Kolaborasi.
Rasional :
  1. Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa dan prognosis.
  2. Perasaan tidak diekspresikandapat menimbulkan kekacauan internal dan efek gambaran diri.
  3. Meyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga dan kerja tidak berubah.
  4. Mendorong pasien untuk mengontrol tes gejala, untuk meningkatkan kepercayaan pada program medis dan mengintegrasikan kemampuan dalam konsep diri.
  5. Mungkin diperlukan untuk membantu pasien rileks.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

Intervensi :
  1. Tekankan perlunya mencegah serangan angina.
  2. Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina.
  3. Kaji pentingnya kontrol berat badan, menghentikan kebiasaan merokok, perubahan diet dan olah raga.
  4. Tunjukkan/ dorong klien untuk memantau nadi sendiri selama aktifitas, hindari tegangan.
  5. Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina.
  6. Dorong klien untuk mengikuti program yang telah ditentukan.
Rasional :
  1. Pasien dengan angina membutuhkan belajar mengapa hal itu terjadi dan apakah dapat terkontrol.
  2. Dapat menurunkan insiden/ beratnya episode iskemik.
  3. Pengetahuan faktor resiko penting memberikan pasien kesempatan untuk membuat perubahan kebutuhan.
  4. Membiarkan pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang dapat dimodifikasi untuk menghindari stres jantung dan tetap dibawah ambang angina.
  5. Menyiapkan pasien pada kejadian untuk menghilangkan takut yang mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan.
  6. Takut terhadap pencetus serangan dapat menyebabkan pasien menghindari partisipasi pada aktivitas yang telah dibuat untuk meningkatkan perbaikan.






SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan             : Rokok
Sub pokok bahasan      : Bahaya rokok terhadap tubuh
Sasaran                        : Tn. R
Waktu                          : 09.30-10.00 (30 menit)
Hari/tanggal                  : Minggu, 3 Agustus 2010
Tempat                         : Ruangan F, Rumah Sakit A
Penyuluh                       :Mahasiswa P
I.                   Latar Belakang
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan kecanduan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, dan efek buruk bagi kelahiran.

II.                Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang bahaya rokok terhadap tubuh, peserta penyuluhan masyarakat dusun kembaran mengerti dampak menggunakan atau mengkonsumsi rokok.
III.             Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan mampu:
1. Memahami bahaya rokok bagi tubuh
2. Mengerti kandungan atau racun yang terdapat dalam rokok
3. Mengurangi dalam mengkonsumsi rokok
4. Berhenti mengkonsumsi rokok

IV. Stategi Pelaksanaan
1. Metode
a. Ceramah dan tanya jawab
2. Media
a. Pamflet
3. Waktu dan tempat
a. Jam 09.30-10.00 tanggal 3 Agustus 2010 di Ruang F, Rumah Sakit A.
4. Garis besar materi
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Tipe rokok
e. Bahaya rokok
f. Upaya pencegahan
g. Kesimpulan




V. Proses Pelaksanaan
NO
Kegiatan
Respon Audience
Waktu
1
Pendahuluan
a. Penyampaian salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan topic penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan
a. Membalas salam
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
d. Memperhatikan
e. Memperhatikan
5 menit
2
Penyampaian materi
1. Materi
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Tipe rokok
e. Bahaya rokok
f. Upaya pencegahan
g. Kesimpulan
2. Memberikan kesempatan untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
1. Memperhatikan penjelasan dan mencermati materi
2. Bertanya
3. Memperhatikan jawaban
20 menit
3
Penutup
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Mengahiri dengan salam
a. Memperhatikan
b. Menjawab salam
5 menit

VI. Pengorganisasian
1. Pendahuluan
2. Penyampaian materi
3. Penutup
VII. Kriteria Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
1. Pengertian rokok
2. Kandungan rokok
3. Jenis-jenis rokok
4. Tipe rokok
5. Bahaya rokok
6. Upaya pencegahan


Lampiran Materi

BAHAYA ROKOK DALAM TUBUH

1. Pengertian Rokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
2. Kandungan Rokok
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi. Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon monoksida.
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen)..
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat mangsa penyakit jantung adalah hasil puncak dari tabiat merokok. Di Malaysia, sakit jantung merupakan menyebab utama kematian sementara strok adalah pembunuh yang keempat.
Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh kenderaan. Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang akan membawa kerusakkan pada setiap organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tekak, saluran pernafasan, paru-paru, saluran penghazaman, saluran darah, jantung, organ pembiakan, sehinggalah ke saluran kencing dan pundi kencing, yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan.
3. Jenis-Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
  • Klobot             : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
  • Kawung           : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
  • Sigaret              : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
  • Cerutu              : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
  • Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  • Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Klembak     : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan   menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
·        Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
·        Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.


Rokok berdasarkan penggunaan filter.
  • Rokok Filter (RF)                     : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
  • Rokok Non Filter (RNF)          : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
4. Tipe Perokok
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.
Ada 4 tipe perilaku merokok adalah :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub tipe ini :
a. Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
b. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
c. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan api.

2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

3. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.

4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
5. Bahaya Rokok
1. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200 diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok yaitu :
·        14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
·        4x menderita kanker esophagus
·        2x kanker kandung kemih
·        2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

2.  Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

3.  Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

6. Upaya Pencegahan
            Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua.
      Suatu program  kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
·        Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
·        Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.
·        Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal: orangtua).
7. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart atau pandai. Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.
Daftar Pustaka
7.      Corwin, Elizabeth, Buku Saku Patofisiologi, Jakarta, EGC, 2000.
8.      Chung, EK, Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Jakarta, EGC, 1996
9.      Doenges, Marylinn E, Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC, 1998
10.  Engram, Barbara, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah volume 2, Jakarta, EGC, 1998
11.  Long, C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah 2, Bandung, IAPK, 1996
12.  Noer, Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI, 1996
13.  Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I Jakarta, EGC, 1994
14.  ……., Dasar-dasar Keperawatan Kardiotorasik (Kumpulan Bahan Kuliah edisi ketiga),Jakarta : RS Jantung Harapan Kita, 1993.
15.  Tucker, Susan Martin, Standar Perawatan Pasien Volume I, Jakarta, EGC, 1998
16.  Underwood, J C E, Pathologi Volume 1 , Jakarta, EGC, 1999
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-angina.html

1 komentar: